Investigasi Bhayangkara Indonesia, Subulussalam – Permainan bisnis atau usaha jual Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT. GSS di desa Dasan Raja kecamatan penanggalan Kota Subulussalam mulai Rabu (18/032020) terkesan “sikut menyikut” atau di duga ada permainan “kurang sehat”
Daniel Purba selaku penanggung jawab salah satu perusahan yang bergerak di bidang Supplier (pemasok) Tandan Buah Segar(TBS) kelapa sawit di wilayah itu kepada Investigasi Bhayangkara Indonesia Selasa (16/03/2020) mengatakan, atas adanya dugaan permainan “kurang sehat” tersebut dirinya merasa tidak nyaman dan seperti makan hati.
Dikatakan Daniel Purba, hal ini bisa terjadi di duga kuat akibat adanya tekanan yang di lakukan oleh pihak tertentu untuk mempermainkan, sehingga bisa naik turunnya harga TBS secara khusus kepada perusahaan yang di pimpin nya.
Menurut dia, permainan ini memang sudah di rasaakan selama beberpa bulan terahir ni. indikasinya sebut dia, mulai dari pembatasan wilayah pembelian TBS, sampai pada pembatasan hak menyuplai TBS serta adanya perbedaan harga khusus untuk perusahaan yang di kelolanya.
“Saya egak ngerti lagi ni bang, karena siang tadi Selasa (16/03/2020) harga untuk kita masih sejajar dengan perusahaan lain senilai Rp 1.440,- perkilogram. Namun malam ini saya sudah dapat keterangan resmi dari pihak managemen PT.GSS, bahwa kusus untuk perusahaan (SP) kita sudah di turunkan sebesar Rp 30,- atau menjadi Rp 1.410,- perkilogram berlaku mulai besok Rabu (18/03/2020)” ujarnya.
Anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) wilayah Subulussalam Ishak Munte atau yang kerap di sapa Tengku Tualang atau Gadis kepada BMonline mengaku kecewa atas terjadinya permaian yang kurang sehat tersebut.
Sapaan Gadis ini menjelaskan, dia dan rekannya telah menerima kuasa atau kerja sama dengan perusahaan yang di pimpin Daniel Purba itu sebagai penyuplai TBS kepada PT.GSS sejak hari Minggu (15/03/2020) langsung terasa adanya permainan atau sistim yang “kurang sehat” di tubuh PT.GSS bidang penerimaan TBS.
Gadis pun berarap adanya tindakan dari pihak managemen PT.GSS agar para pengusaha bidang Supplier TBS di daerah itu bisa bersaing secara sehat.
Mantan Kombatan GAM ini pun menyesalkan, setelah dirinya menghubungi Manager PT.GSS bidang TBS bernama Dento, bahwa adanya penurunan harga TBS yang secara khusus untuk perusahaan SP yang mulai di jalankannya itu, berdasarkan adanya tekanan diduga kuat dari petinggi daerah setempat kepada bos besar PT.GSS.
“Hal ini wajib adanya tindakan atau komitmen dari manager PT. GSS terhadap permainan kurang sehat ini. Supaya semua pengusaha bidang SP dapat bersaing secara sehat” harap Gadis.
Secara terpisah, Manager PT. GSS Horasman Silalahi di konfirmasi BMonline via pesan singkat Watshapp, terkait adanya penurunan harga sampai Rp 30,- khusus kepada satu perusahaan SP, belum berhasil.
Selanjutnya, Manager PT. GSS bagian TBS kelapa sawit bernama Dento juga di konfirmasi via pesan singkat Whatsapp terkait adanya persoalan perbedaan harga khusus kepada salah satu perusahan di sana, juga belum berhasil di balas hingga berita ini di kirimkan. ( Laporan Korwil Aceh – Baharuddin Berutu )
Komentar