Forwal Lebak Bagikan Bantuan Paket Sembako Bagi Keluarga Tidak Mampu

Berita166 Dilihat

Investigasi Bhayangkara Indonesia, Lebak – Guna meringankan beban masyarakat yang terdampak wabah virus covid-19, Forum Wartawan Lebak (Forwal) peduli berikan bantuan dan dukungan bagi keluarga kurang mampu dengan memberikan paket sembako, kepada pasangan suami/istri Edi Rustandi (60) dan Ida (55) warga Kampung Sentral, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Selasa (14/04/2020).

Pemberian bantuan sembako diberikan secara langsung oleh Ketua Forwal Lebak Abak Bahtiar didampingi wakil Bendahara dan anggota dikediaman pasutri Edi dan Ida.

Ketua Forwal Lebak Abak Bahtiar mengatakan bahwa bantuan ini sebagai bentuk kepedulian untuk warga yang kurang beruntung di dalam kondisi pencegahan penyebaran virus corona yang tengah diberlakukan pemerintah dalam memutus mata rantai covid-19.

“Pasutri ini kebetulan suaminya sebagai kepala keluarga menderita stroke sehingga tidak bisa melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk itu, sebagai rasa peduli dengan saudara-saudara kita yang kurang mampu dan terdampak corona, semoga dengan bantuan sembako ini dapat meringankan beban keluarga pak edi dan ida,”kata Abak.

Lebih lanjut, Abak juga menyampaikan bentuk peduli forwal ini akan terus dilakukan kepada masyarakat kurang mampu yang terdampak wabah virus covid-19.

“Semoga bantuan ini bisa meringankan bagi masyarakat kurang mampu, khususnya pak edi yang tidak bisa berbuat apa-apa karena stroke,”ujarnya.

Sementara itu, Ida istri edi mengucapkan terima kasih atas bantuan paket sembako yang sudah diberikan oleh Forwal Lebak.

“Iya kami ucapkan terima kasih atas bantuan ini yang diberikan oleh forwal kepada kami, tentunya dengan bantuan ini kami sangat terbantu dan tidak lupa juga untuk pemerintah, khususnya Bupati Lebak yang tetap peduli memberikan bantuan bagi masyarakat yang kurang mampu, seperti kami ini,”ucap Ida.

Untuk diketahui, pasutri Edi dan Ida tinggal di lingkungan kontrakan Kampung Sentral, dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari istrinya Ida menjadi pembantu rumah tangga dan buruh cuci, lantaran suaminya Edi menderita stroke kurang lebih lima tahun, hingga tak bisa melakukan apa-apa terbaring ditempat tidurnya dan selama sakit belum pernah mendapatkan bantuan dari program apapun.(deni.r)

Komentar