KALTIM DITARGETKAN MENJADI BAGIAN KETAHANAN PANGAN MELALUI PROGRAM P3TGAI

Kalimantan Timur236 Dilihat

Investigasi Bhayangkara Indonesia.com. Sangatta -Kaltim.  Anggota Komisi V DPR RI, Irwan melakukan serangkaian agenda kunjungan kerja (Kunker) , ke Desa Teluk Singkama, Kecamatan Sangatta Selatan, Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim). 26/7/2020.

Dalam kunjungannya Irwan mengatakan bahwa perlunya mengaktifkan lahan-lahan persawahan terutama yang belum termanfaatkan, dengan membangun jaringan irigasi.

“Kita harus mengaktifkan juga sawah-sawah yang belum (termanfaatkan) dengan membangun jaringan irigasi.

Ia menyebutkan, pembangunan jaringan irigasi melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) tidak hanya dilakukan di Kutai Timur. Dari perencanaan BWS. Pada tahun ini ada 100 lokasi yang tersebar di kabupaten/kota di Kaltim yang juga akan menerima program serupa.

Untuk Kutim rencananya ada 32 lokasi dengan dua tahap, tahap awal 17 lokasi dan kedua 15 lokasi.

“Ini memang program yang menjadi perhatian serius Presiden Jokowi dan Menteri PU, Basuki.

Sementara itu, Kepala BWS Kalimantan III, Harya Muldianto mengatakan, untuk pembangunan peningkatan jaringan irigasi di Desa Teluk Sengkima, dilaksanakan sejak Maret, dan saat ini telah selesai pengerjaannya, dengan anggaran pembangunan peningkatan jaringan irigasi air nilainya Rp 195 juta.

“Daerah ini punya potensi
yang bisa ditingkatkan hanya masalah kesediaan air.

Terkait ketersedian air, pihaknya akan mempelajari adanya kemungkinan suplai air dari Sungai Singkama, jika memang debit airnya cukup dan sesuai dengan ketentuan, maka BWS akan mencoba melakukan pengusulan pembangunan bendungan.

Kepala desa teluk singkama mengatakan “Kami memiliki potensi lahan 1.300 hektare lahan sawah, yang sudah terkelola baru 300 hektare. Itu pun masih bergantung dengan musim hujan. Jadi dalam satu tahun maksimal petani kami hanya bisa melakukan dua kali panen. Dalam sekali panen kami mendapatkan 100 ton beras,” ucapnya.

Oleh karena itu, ia mengatakan, ke depan, jika lahan seluas 1.300 hektare yang ada dapat kembali dikelola, dirinya berharap sejarah Desa Teluk Singkama dapat terulang kembali. Yakni, menjadi lumbung padi untuk memasok kebutuhan di Kutim.

” Kami pun sudah melakukan kerja sama dengan PKT (Pupuk Kaltim) untuk memasok 40 ton padi dalam satu tahun,” pungkasnya.(IBI KALTIM).

Komentar