Kapolda Sulteng Kunjungi Pos Sekat Tamanjeka Poso,Sambutan Anak-Anak Dusun Begitu Antusias

POLRI246 Dilihat

Investigasi Bhayangkara Indonesia.com. POSO, Kecintaan masyarakat Poso terhadap sosok, Irjen pol Rudy Sufahriadi, yang dikenal masyarakat sejak menjabat menjadi Kapolres Poso tahun 2005-2007 masih terlihat jelas.

Hal itu dibuktikan masyarakat khususnya anak-anak, saat Irjen Polisi, Rudy Sufahriadi yang juga Penanggung Jawab Kebijakan Operasi (PJKO) Madago Raya mengunjungi Pos Sekat Tamanjeka Kecamatan Poso Pesisir, Senin (18/10/2021)

Anak-anak warga Dusun Tamanjeka pun begitu mendengar akan kedatangan Kapolda Sulteng, langsung berkumpul di dekat Pos Sekat Tamanjeka untuk melihat dari dekat pimpinan Polda Sulteng yang dicintainya,

Kapolda Sulteng, begitu melihat keberadaan anak-anak, tanpa canggung dihampiri dan diajak cengkerama satu persatu sebagai bentuk kecintaan kepada warga masyarakat Poso

Kasatgas Humas Operasi Madago Raya, Kombes Polisi Didik Supranoto mengungkapkan, ada dua agenda kegiatan PJKO Madago Raya pada hari ini, yaitu mengujungi Pos Sekat Uweralulu dan Pos Sekat Tamanjeka Kecamatan Poso Pesisir Kabupaten Poso, Senin (18/10/2021)

Didampingi Kepala Operasi Madago Raya, Brigjen Polisi Reza Arief Dewanto, Kapolda Sulteng mengecek dari dekat sinergitas TNI POLRI yang sedang bertugas di Pos Sekat sekaligus menyerahkan paket sembako, terang Didik

Mengunjungi dan melihat dari dekat pasukan yang berada di garis terdepan dalam mengamankan masyarakat dari ancaman terror, perlu dilakukan agar anggota terus termotivasi dalam melaksanakan tugas, pungkas Didik yang juga Kabidhumas Polda Sulteng.

Dusun Tamanjeka Desa Masani Kecamatan Poso Pesisir, dahulu merupakan basis kelompok radikal yang menamakan diri Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, sehingga tidak sedikit juga warga masyarakatnya ditangkap karena keterlibatan kelompok yang terakhir dipimpin oleh Ali Kalora yang tewas pada tanggal 18 September 2021.

Berkat kesabaran Satgas Madago Raya, dibantu stakeholder lain untuk membina dan menyadarkan masyarakat yang sempat salah langkah tersebut, kini mereka menginginkan terwujudnya masyarakat Kabupaten Poso yang aman dan damai serta menolak segala bentuk paham radikalisme dan intoleransi.

(Faisal IBI )