Investigasi Bhayangkara Indonesia| Jakarta-Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia sebagai salah satu bentuk tindak lanjut dari hasil KTT G20 di Bali terutama di sektor transformasi digital.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate bahwa Indonesia telah menindaklanjuti rekomendasi rangkaian pertemuan Kelompok Kerja Ekonomi Digital disebut Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia, yakni The G20 Toolkit for Measuring Digital Skills and Digital Literacy: A Compilation of Reports.
Lantaran Indonesia sukses dalam memimpin dan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi Presidensi G20. Apalagi transformasi digital menjadi salah satu agenda yang menjadi perhatian pemimpin negara anggota G20 serta menjadi isi Deklarasi Bali.
Johnny G. Plate mengatakan,”Kita meluncurkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia, ini adalah salah satu follow up atau tindak lanjut dari hasil KTT G20 di Bali khususnya di sektor transformasi digital. Survei IMDI pertama kalinya menggunakan toolkit yang direkomendasikan atau diadopsi pada saat G20 Summit,” jelasnya usai meluncurkan IMDI 2022 di Ballroom Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Desember 2022.
Menurut Menkominfo, IMDI terdiri atau diukur dalam empat pilar penting yaitu pilar yang pertama infrastruktur dan ekosistem, kedua keterampilan digital, ketiga pemberdayaan dan pilar yang keempat adalah pilar pekerjaan.
“Dari survei di 514 kabupaten dan kota, Kementerian Kominfo menemukan indeks masyarakat digital di Indonesia dengan disparitas cukup tinggi antara wilayah satu dengan lainnya. Sehingga tantangan berikutnya adalah bagaimana mengupayakan agar indeks masyarakat digital Indonesia itu lebih merata di Indonesia,” tuturnya.
Menteri Johnny G Plate memaparkan pencapaian tahun pertama survei IMDI, indeks masyarakat di Indonesia sebesar 37,8 dari skala 1 sampai 100.
“Karena memang ini sudah dibangun secara besar-besaran baik itu fiber optik, fiber link, microwave link, satelit maupun saat ini Base Transceiver Station. Tapi pembangunan di sektor infrastruktur hulu digital harus diimbangi dengan hilirisasi atau pemanfaatan dan pengembangan digital Indonesia,” tandasnya.
Menkominfo mengakui salah satu tantangan Indonesia sesuai hasil IMDI 2022 berkaitan dengan pilar pemberdayaan. Oleh karena itu, Pemerintah akan menerapkan hilirisasi agar pemanfaatan teknologi digital makin meningkat dan lebih produktif.
“Pilar pemberdayaan ditemukan yang paling rendah. Ini menjadi tantangan ke depan untuk terus ditingkatkan dari hilirisasi, mengingat upaya itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo,” tandasnya.
Menurut Menteri Johnny, saat ini Pemerintah telah berupaya mengimbangin pembangunan infrastruktur digital dengan hilirisasi berupa pemberdayaan dan pelibatan masyarakat.
“Ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk mendorong Bangga Buatan Indonesia, Berwisata di Indonesia Saja dan semua kebijakan-kebijakan pemberdayaan dan pemanfaatan infrastruktur digital yang kita telah bangun,” ujarnya.
Dalam Launching IMDI Tahun 2022, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hary Budiarto, serta Staf Khusus Menteri Rosarita Niken Widiastuti dan Dedy Permadi.