Penembakan Polisi di Poso: Ditembak dari Belakang, Dua Pelaku Tewas, Pelaku dari Kelompok MIT

POLRI231 Dilihat

Investigasi Bhayangkara.com – Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora kembali beraksi pada Rabu (15/4/2020) pagi di Poso, Sulawesi Tengah.

Kelompok teroris tersebut sedang diburu oleh polisi selama bertahun-tahun. Masa kerja satuan tugas (satgas) yang dibentuk polisi untuk memburu kelompok tersebut, Satgas Tinombala, telah diperpanjang berkali-kali. Perpanjangan terakhir terjadi di bulan Desember 2019 untuk enam bulan berikutnya.

Baru-baru ini, anggota kelompok tersebut menembak polisi yang bertugas mengamankan sebuah bank di Poso.

Berikut fakta-fakta terkait peristiwa tersebut seperti dirangkum : . Ditembak dari belakang Berdasarkan kronologi yang dibeberkan Polri, kedua pelaku menyambangi bank tempat anggota kepolisian tersebut bertugas.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono ketika dihubungi, Rabu(15/4)2020  mengatakan
Karena anggota kepolisian yang dicari tidak ada, keduanya meninggalkan bank tersebut. “Sebelumnya itu sudah ada pelaku ini datang ke bank itu mencari anggota. Ternyata enggak ada, dua OTK (orang tidak dikenal) ini kemudian kembali, keluar dari lokasi bank,” ujarnya.

Selanjutnya, Argo menjelaskan beberapa saat kemudian, seorang polisi tiba di bank dengan menggunakan sepeda motor. Kedua pelaku kembali memasuki area bank dengan berboncengan di sepeda motor. Salah satu pelaku melepaskan tembakan dari arah belakang polisi yang baru membuka helmnya itu. “Kemudian dua orang itu (pelaku) ini datang dengan menggunakan motor juga dan langsung menembak anggota dari belakang. Yang terkena adalah di dada sebelah kanan,” jelasnya..

Lebih lanjutya, Argo  merinci pelaku juga sempat memukul dan mencoba untuk merebut senjata polisi tersebut. Para pelaku kemudian melarikan diri setelah mendengar teriakan anggota kepolisian yang lain. 2. Dua pelaku tewas Beberapa jam setelah kejadian, polisi berhasil meringkus kedua pelaku.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto ketika dihubungi,Rabu (15/4)2020  mengatakan, keduanya dilumpuhkan polisi hingga tewas karena mencoba melawan saat ditangkap. “Mereka tertangkap dan masih melakukan perlawanan sehingga pihak kepolisian melumpuhkan hingga mereka meninggal dunia,” ujarnya.

Sering dari itu, Didi menandaskan berstatus DPO Ternyata, kedua anggota MIT tersebut telah berstatus sebagai buron polisi. Identitas keduanya diketahui terdiri dari Muis Fahron alias Abdullah dan Ali alias Darwin Gobel. . Korban stabil Akibat peristiwa tersebut, seorang anggota polisi mengalami luka tembak. Kini, anggota kepolisian tersebut dirawat di rumah sakit. “Sekarang dirawat di rumah sakit Poso, dan mau dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara. Kondisinya masih stabil,”  tandasnya.

Jadi, Didi membeberkan kejar anggota MIT lain Lebih lanjut, menurut Didik, polisi akan terus memburu anggota kelompok MIT lainnya. Kendati demikian, ia mengaku belum memiliki data tentang berapa jumlah anggota kelompok MIT yang masih buron. “Iya tetap kita lakukan pengejaran. Nanti saya cek lagi (jumlah DPO anggota MIT),” bebernya.(Vecky Ngelo)

Komentar