Personil Kerohaniann Bidhumas Polda Sumsel Memberikan Khotbah Jum’at di Masjid Al-Muhajirin

Sumatera Selatan185 Dilihat

Investigasi Bhayangkara Indonesia .com Sumsel-Palembang

Dalam khutbah Jum’atnya yang disampaikan Khotib Ustadz H. Darul Jalal S. Ag di Masjid Al-Muhajirin Komplek Bumi Sriwijaya Indah (BSI). Palembang Jum’at 18/06/2021 yang dihadiri Gubernur Sumsel H.Herman Deru, bersama Ketua Nahdatul Ulama (NU) Provinsi Sumsel KH.Amiruddin Nahrawi (Cak Amir) Para Asisten Dan Pejabat dilingkungan Pemprov Sumsel serta Jamaah Masjid Almuhajirin.

Khotib mengajak untuk senantiasa bersyukur kepada Allah. SWT serta memaknai kebahagiaan dunia dengan :

Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.
Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.

Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah.

Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu :
“Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”. Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap “bandel” dengan terus bersyukur maka Allah SWT akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi,ucap Khotib Ustd Darul.

Ditambakan khatib “bahwa berbahagialah orang yang pandai bersyukur”.

Kedua. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula.

Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan.

“Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh”. Demikian pula seorang istri yang sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka “berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri yang sholeh”.

Ketiga, al auladun abrar yaitu anak yang soleh. Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : “ Kenapa pundakmu itu ?” Jawab anak muda itu : “Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya”.

Lalu anak muda itu bertanya: ” Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua”.

Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: “Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu”.

Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana do’a anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah.

Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh, ucap khotib yang Personel Rohaniawan Bidhumas Polda Sumsel

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.

Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah.

Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya.

Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.
Kelima, Tafaqqohu Fiddien. Semangat untuk mempelajari Agama yang keenam barakatul umur yang baroqah dan Almalul wal halal tutupnya.

Sementara Dalam Sambutannya Gubernur Sumsel H. Herman Deru dalam Safari Jum’atnya tersebut mengatakan bahwa selain untuk Sholat Jum’at berjamah Safari Jum’at juga dijadikan Herman Deru untuk menyapa dan bersilahturrahmi dengan Masyarakat, melalui hal ini kita bisa mempererat silahturrahmi meski tidak bisa bertemu setiap Saat dan safari Jum’at dapat bermanfaat mempererat Ukhuwah (Persaudaraan) tukas Deru.

Diakhir acara Gubernur memberikan bantuan yang diberikan kepada setiap masjid yang disambanginya pada Setiap Sholat Jum’at serta merupakan bentuk komitmennya, agar masyarakat tidak lagi meminta Sumbangan dijalan raya untuk pembangunan rumah Ibadah (Masjid) dan mengurangi kemacetan dan laka lantas dan kita dukung Tugas Polri dalam menjaga Kamtibmas pungkasnya. (Amru IBI).