Investigasi Bhayangkara Indonesia| Cilegon- Kapolda Banten Irjen Pol Prof. Dr. Rudy Heriyanto mendampingi kunjungan kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta rombongan dalam rangka mengecek kesiapan pengamanan jelang Idul Fitri 1443H ke Pelabuhan Merak, Cilegon pada Selasa (26/04).
Dalam kunjungan kerjanya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono dan PJU Mabes Polri.
Dalam kesempatannya, Karo Ops Polda Banten Kombes Pol Amiludin Roemtaat menyampaikan paparannya terkait kesiapan Polda Banten dalam pengamanan Idul Fitri 1443 H. “Sesuai dengan data bahwa kejadian gangguan kamtibmas dalam Operasi Ketupat 2021 sebanyak 96 kasus menurun 47% jika dibandingkan dengan Operasi Ketupat 2020 sebanyak 182 kasus, kemudian untuk kejahatan yang menonjol dalan Operasi Ketupat 2021 sebanyak 38 kasus menurun 55% bila dibandingkan dengan Operasi Ketupat 2020 sebanyak 85 kasus,” ujar Roemtaat.
Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat ini, Polda Banten mendirikan sebanyak 42 pos pengamanan, 7 pos pelayanan dan 1 posko terpadu di Pelabuhan Merak.
Polda Banten juga melibatkan sebanyak 3.237 personel dalam Operasi Ketupat Maung 2022 ini. “Diantaranya 1.870 personel Polda Banten dan jajaran, kemudian 1.309 personel dari instansi terkait seperti TNI, Dishub dan stakeholder lainnya,” jelas Roemtaat.
Lalu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan tanggapan berapa lama rata-rata antrian dari masyarakat atau pemudik tiba di dermaga hingga masuk ke kapal dan bagaimana penerapan Prokes serta cek tiket sehingga antrian yang padat dapat segera dilayani.
“Untuk kapal Feri ekspres masuk ke dermaga 6, selebihnya ada di dermaga 1,2,3,4,5 dan 7. Petugas ASDP cek tiket dari luar kapal, jika kondisi sangat padat Bapak Kapolri menyarankan untuk Polda Banten agar berkoordinasi dengan ASDP untuk dapat mengecek tiket di atas kapal sehingga penumpang terlayani dengan cepat,” jawab Roemtaat.
Sementara itu, Menteri PUPR mengatakan bahwa pelayanan mobilisasi massa skala besar yaitu prasarana, regulasi dan perilaku pengguna. “Agar menosialisasikan kembali ke pemudik tentang perilaku pengguna layanan, sehingga bisa menjalani regulasi dan memanfaatkan prasarana dengan baik,” katanya.
Menteri Perhubungan mengatakan akan ada perubahan harga tiket kapal, yang mana pada siang harga tiket lebih murah dan malam lebih mahal. “Adapun mitigasi lainnya yaitu jumlah kapal yang dioperasionalkan pada siang hari akan lebih banyak jika dibandingkan malam hari,” jelasnya.
Diakhir, Wakil Menteri Kesehatan menambahkan untuk kesiapan pelayanan kesehatan agar berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk dapat memggelar pelayanan kesehatan dititik strategis bahkan hingga didalam kapal. (Bidhumas/YG).