Putus Peredaran Narkoba, BNK Kubar Rehabilitasi Pecandu Narkoba

KAL-TIM, Polhukam264 Dilihat

Investigasi Bhayangkara Indonesia, Kutai Barat | Berkomitmen berantas  penyalahgunaan obat-obatan terlarang psikotropika (narkoba) Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kutai Barat putus peredaran Narkotika dengan laksanakan proses rehabilitasi terhadap 13 orang pengguna narkoba di Balai Rehab Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kaltim di Tanah Merah Kota Samarinda.

“Total klien masuk dari Kutai Barat sejak 1 Januari – 13 September 2022 sebanyak 13 orang,” kata H.Edyanto Arkan, SE., Ketua BNK Kubar melalui Sekretaris BNK Kubar Jamidi kepada awak media di Sendawar, Selasa 13/9/22

Jamidi mengaku, sudah ada 6 orang selesai menjalani rehabilitasi narkoba dan dinyatakan sembuh.
Sedangkan 7 orang lainnya masih menjalani proses rehabilitasi.

Ia juga menyebut, program rehabilitasi narkoba merupakan salah satu upaya BNK memutus mata rantai peredaran narkoba.

Bahkan selain itu, BNK Kutai Barat melakukan kerjasama dengan Satresnarkoba seringkali melakukan tes urine dadakan.

Terkait program Rehabilitasi Pecandu narkoba, Jamidi menerangkan, masyarakat yang memiliki anggota keluarga pemakai narkoba diharap melaporkan secara sukarela dan tidak akan diproses hukum.

Karena, menurut Jamidi saat ini BNK sudah bekerja sama dengan panti rehabilitasi narkoba maupun Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL).

Oleh karena itu, pengusaha muda yang tinggal di Melak itu meminta apabila ada masyarakat yang keluarganya pemakai narkoba agar melapor melalui IPWL yang berada di beberapa puskesmas. Yaitu Puskesmas Barong Tongkok dan Melak. Serta RSUD Harapan Insan Sendawar.

Bilamana ditemukan pengguna narkoba aktif maka akan dilakukan asesment. Kemudian apabila kondisinya cukup parah maka akan direhabilitasi.

“Kalau dia masih kategori ringan kita lakukan asesmen disini saja. Tetapi kalau berat (candu) maka kita bawa ke panti rehab Tanah Merah Samarinda,” terang pengusaha muda yang aktif di kegiatan sosial itu.

Kemudian, jika ada yang mencurigakan, Jamidi meminta kepada masyarakat untuk berkoordinasi dengan BNK atau IPWL.

“Harapan kami kita jauhi narkoba. Karena dampaknya tidak ada yang baik. Lebih banyak negatifnya. Dan harapan kami bagi masyarakat Kutai Barat yang mengetahui ada yang mencurigakan segera lakukan koordinasi dengan BNK atau IPWL untuk berkonsultasi supaya bisa kita selamatkan.” pungkas Dia.

IBI-Paul