Ritual Sedekah Laut Tetap Digelar Meski Sederhana, Lantaran Adanya Wabah Covid-19

JA-TENG559 Dilihat

CILACAP, investigasi bhayangkara Indonesia, com. Para nelayan di pesisir pantai Selatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah tetap menggelar ritual sedekah laut dengan sangat sederhana. Ritual sedekah laut tahun 2020 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu karena di tengah pandemi Covid-19.

Sedekah laut yang digelar Jumat, (11/09/2020) tanpa ada arak-arakan jolen dari Pendopo Wijayakusuma Cakti komplek Setda Cilacap, namun masing-masing kelompok dan rukun nelayan Cilacap tetap menjalankan rangkaian prosesi sedekah laut seperti seperti nyekar di Pulau Majeti, Karang Bandung ujung Nusakambangan, dan larung jolen sebagai wujud syukur nelayan atas rejeki yang dilimpahkan Allah SWT.

Ketua HNSI Cilacap, Sarjono saat ditemui mengatakan, tahun ini prosesi tradisi sedekah laut berlangsung sederhana, namun tidak mengurangi kesakralan rasa syukur nelayan atas nikmat yang telah dilimpahkan oleh Allah SWT.

“Tahun ini, usai larung jolen acara ruwatan hanya diadakan di HNSI. Hal ini sesuai dengan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19,” katanya, Jumat (11/09/2020) di kantor HNSI Cilacap.

Meski sederhana, lanjutnya prosesi rangkaian sedekah laut tetap dijalankan. Sebelumnya, nelayan melaksanakan ritual nyekar dengan napak tilas ke Nusakambangan menuju Pulau Majeti, Karang Bandung pada Kamis (10/09/2020). Kemudian dilanjutkan larung jolen yang dilaksanakan hari ini (Jumat, 10/09/2020-red). Semua kelompok sekitar pukul 09.00 WIB pagi tadi dengan kompak telah melarung jolen.

“Semua kelompok dan rukun nelayan telah sepakat bahwa tahun ini acara ruwatan (pagelaran wayang) dan tasyakuran usai Larung Jolen hanya diadakan di HNSI. Hal itu untuk mengurangi kerumunan dan menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Cilacap,” pungkas Sarjono. (Ap-ibi)

Komentar