Sambut HUT RI ke 75, Jajaran Polres Pandeglang Gelar Seminar Wawasan Kebangsaan di Ponpes Malnu Menes

BANTEN, POLRI316 Dilihat

Investigasi Bhayangkara Indonesia, Pandeglang (Banten) — Jajaran Polres Pandeglang gelar kegiatan seminar wawasan kebangsaan dalam rangka menyambut HUT RI ke – 75 tahun 2020, dengan tema Menangkal Faham Radikal Untuk Menuju Kamtibmas Kondusif Masyarakat Produktif. Bertempat di Aula Ponpes Malnu Pusat Menes Desa Purwaraja Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang, Selasa (11/08/2020).

Kegiatan tersebut bertujuan agar Masyarakat Kabupaten Pandegalang khusunya yang hadir dalam kegiatan tersebut agar lebih memahami lagi tentang bahayanya terorisme maupun radikalisme dan bersama – sama untuk menangkal faham – faham radikalisme di wilayah Kabupaten Pandeglang.

Masyarakat yang hadir dalam acara tersebut perwakilan dari tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda dari Kecamatan. Menes, Cikeudal, Cisata, Saketi, Pulosari dan Kecamatan Jiput Kabupaten Pandeglang.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum MUI Kabupaten Pandeglang KH. Hamdi Ma’ani, menyampaikan, Yang Terhormat kepada pihak Kepolisian baik dari Polres Pandeglang maupun Polsek Menes yang telah hadir dalam kegiatan Seminar Wawasan Kebangsaan dalam rangka menyambut HUT RI Ke – 75 yang bertema Menangkal Faham Radikal, Menuju Kamtibmas Kondusif Masyarakat Produktif. Alhamdulillah dalam acara pada siang ini banyak sekali yang datang dari warga / masyarakat untuk bertujuan agar masyarakat khususnya wilayah Kabupaten Pandeglang mempelajari agar terhindar dari faham radikalisme.

“Bahwa peran ulama dalam mempertahankan NKRI dikalau kita melihat kebelakang bahwa para ulama adalah sektor untuk membantu pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang mana sebagian dari Malnu juga ikut serta membantu pertahanan NKRI termasuk kakek saya pun pada saat itu terkena tembakan di pengungsian oleh pihak Belanda pada saat jaman peperangan dulu. Saya kepada warga / masyarakat, mahasiswa / mahasiswi, para OKP dan adik – adik siswa agar terhindar dari faham radikalisme, maka dari itu wilayah Kabupaten Pandeglang agar selalu diwajibkan memberikan pemahaman – pemahaman agama yang ditelah diturunkan oleh Allah SWT, jangan sampai faham radikalisme yaitu membahayakan, bahwa pemahaman radikalisme ada beberapa bagian yang sangat membahayakan baik diri sendiri maupun masyarakat banyak. Bahwa orang yang terpaham radikalisme itu sangat sekali membahayakan adapun ciri – cirinya bahwa orang tersebut tidak mau berkompromi dengan warga / masyarakat sekitar, serta pertahanan kita selaku ulama yang berada di Jawa Timur bertujuan untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indosia,” ucap KH. Hamdi Ma’ani.

Tambah KH. Hamdi Ma’ani, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dikuatkan oleh Bhineka Tunggal Ika yang dari dahulu kita pelajari ditanamkan agar kita tidak terlena kepada faham radikalisme, Insya Allah wilayah Kabupaten Pandeglang terhindar dari faham radikalisme, dengan adanya Kejadian penusukan terhadap bapak Kemenpolhukam itu bukan dari Warga Menes atau dari Kabupaten Pandeglang. Saya menitipkan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda agar selalu bersinegritas / bekerjasama dengan TNI – Polri dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selanjutnya, Kapolres Pandeglang AKBP Sofwan Hermanto yang diwakili AKP Reni Widiowati selaku Kasat Binmas Polres Pandeglang, menyampaikan, Yang Terhormat kepada Ketua MUI Kabupaten Pandeglang, Muspika tingkat Kabupaten Pandeglang maupun Kecamatan Menes serta para panitia. Alhamdulillah kita dapat berkumpul dalam acara Seminar Wawasan Kebangsaan dalam rangka Menyambut HUT RI Ke – 75 yang bertema Menangkal Faham Radikal, Menuju Kamtibmas Kondusif Masyarakt Produktif. Yang dimana saat ini bapak Kapolres Pandeglang AKBP Sofwan Hermanto tidak bisa menghadiri acara ini dikarenakan adanya kegiatan paparan terkait persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di wilayah Kabupaten Pandeglang tahun 2020.

“Alhamdulillah saya sudah berdinas di wilayah Kabupaten Pandeglang ini selama -/+ 30 (tiga puluh) tahun yang terhitung dari tahun 1989, adapun tema yang akan diangkat pada acara ini tentang pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang dimana tugas Kepolisian adalah melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat yang mengacu pada Undang – Undang Nomor 02 Tahun 2002 Tentang Kepolisian. Bahwa Personil Polres Pandeglang dan Polsek jajaran ini memang masih kurang dalam jumlah yang dimana lebih banyak warga / masyarakat, alhamdulillah kita mempunyai Bhabinkamtibmas yang ditempatkan di setiap desa, adapun kegunaan Bhabinkamtibmas untuk memberikan dan menerima setiap laporan dari masyarakat. Situasi saat ini masih dalam pandemi Covid-19 yang dimana pemerintah pusat mengeluarkan anjuran tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan bersahabat dengan Covid-19 ini, yang terus ditekankan yakni kebiasaan baru dengan protokol ke sehatan seperti keluar rumah menggunakan masker dan sering cuci tangan agar warga / masyarakat tidak tertular virus Covid-19 tersebut,” ujar AKP Reni W.

Lanjut, AKP Reni W., di tahun 2020 ini wilayah Kabupaten Pandeglang persiapan untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati Kabupaten Pandeglang yang perlu di antisipasi yaitu perbedaan pemilihan serta mengantisipasi adanya berita – berita hoax, bahwa berita hoax tersebut berawal dari adanya sifat saling meneruskan suatu informasi yang asal usulnya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pandeglang Drs. Endang, menyampaikan, Yang Terhormat kepada Ketua MUI Kabupaten Pandeglang, pihak Kepolisian Polres Pandeglang dan Polsek Menes yang telah hadir dalam kegiatan Seminar Wawasan Kebangsaan dalam rangka menyambut HUT RI Ke – 75 yang bertema Menangkal Faham Radikal, Menuju Kamtibmas Kondusif Masyarakt Produktif. Dalam sambutan saya ini hanya ingin berulas tentang Nabi Ibrahim AS adalah nabi ke-6 dalam sejarah Rasul Allah yang wajib diketahui umat Islam. Secara silsilah, Nabi Ibrahim adalah Ibrahim bin Azzar bin Tahur bin Sarush bin Ra’uf bin Falish bin Tabir bin Shaleh bin Arfakhsad bin Syam bin Nuh.

“Sebagai seorang yang mulia, tugas Nabi Ibrahim AS sangatlah berat, karena dia harus dilahirkan di tengah – tengah masyarakat jahiliyah yang musyrik dan kafir. Nabi Ibrahim dilahirkan pada tahun 2295 SM di negeri Mausul. Semasa kecil, Nabi Ibrahim diasingkan ke hutan, di dalam sebuah goa yang mustahil akan ditemukan orang. Hal ini dilakukan dalam bentuk penyelamatan karena di zaman itu raja Namrud mengeluarkan peraturan untuk membunuh setiap ada bayi laki-laki yang lahir. Kisah Nabi Ibrahim AS juga mengandung pelajaran berharga bagi seorang ayah kepada anaknya bahwa selalu ada ruang untuk berpendapat atas setiap keputusan sang kepala rumah tangga kepada anak-anaknya. Perintah langsung Allah SWT untuk menyembelih sang anak diberinya ruang berpendapat bagi anaknya. Pesan saya kepada warga / masyarakat Kabupaten Pandeglang semoga selalu dalam keadaan aman dan tertib dari bahaya faham radikalisme,” kata Drs. Endang.

Penanggung jawab dalam kegiatan tersebut KH. Hamdi Ma’ani (Ketua MUI Kabupaten Pandeglang ) dengan jumlah pesert yang hadir sebanyak ± 80 ( delapan puluh ) orang.

Hadir dalam kegiatan tersebut, sebagai berikut:
1. Kombes Pol Ahmad Dapit (Badan Intelijen Keamanan Mabes Polri)
2. AKBP Margalena (Badan Intelijen Keamanan Mabes Polri)
3. Drs.H. Endang M.PdI (Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pandeglang)
4. KH. Tb Hamdi Ma’ani (Ketua MUI Kabupaten Pandeglang)
5. Kompol Yusup (Kapolsek Menes)
5. AKP Reni Widiowati (Kasat Binmas Polres Pandeglang)
6. Kapten Inf Hermawan (Danramil Menes)
7. Iptu Oo Abdurohim (Kapolsek Cikedal)
8. KH. Nasai (Ketua MUI Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang)
9. Para tamu undangan

Komentar