Polres Kutai Barat Bersama Forkopimda dan Masyarakat Adakan Nobar Wayang Kulit

KAL-TIM, POLRI835 Dilihat

Investigasi Bhayangkara Indonesia, Kutai Barat | Polres Kutai Barat Polda Kalimantan Timur melaksanakan nonton bareng pagelaran  (Nobar) Wayang kulit di halaman rumah dinas Kapolres Kutai Barat. Jum’at malam 3/2/23

Dalam pagelaran wayang tersebut akan menampilkan dalang Ki Harso Widisantoto, Ki MPP Bayu Aji Pamungkas, Ki Dr. H. Yanto, SH, MH, Ki Sri Kuncoro (Polri) dengan lakon “Wahyu Makhutarama” pada Jum’at malam (3/2/2023).

Kegiatan acara nonton bareng di rumah dinas Kapolres Kutai Barat di siarkan secara Live Streaming dari lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta 

Kapolres Kutai Barat AKBP Heri Rusyaman, S.I.K, M.H melalui Kasi Humas Ipda Sukoco mengatakan dalam cerita tersebut menampilkan proses perjalanan ksatria Arjuna dalam menimba ilmu kepemimpinan 

“Proses perjalanan seorang Ksatria Arjuna dalam mencari Wahyu Makutharama merupakan proses perjalanan seseorang dalam meneladani ilmu kepemimpinan,” ucap Sukoco 

“Wahyu Makutharama mengandung pengertian sebuah anugerah yang di berikan kepada seorang pemimpin, sebagaimana diajarkan Kresna dalam Astabrata harus memiliki delapan watak dasar alam.” sambungnya.

Menurut kasi humas Polres Kutai Barat itu, Pemimpin harus berlaku seperti matahari yang menghidupi, bulan yang menerangi dalam gelap, bintang yang menjadi arah, dan mendung yang menunjukkan kewibawaan.

Kemudian pemimpin juga harus memiliki sifat bumi yang kukuh, samudera yang luas artinya menampung aspirasi, api yang berani menegakkan kebenaran, dan angin yang menyentuh dan melingkupi seluruh tempat.

“Kesimpulan dari makna pertunjukan wayang kulit dari judul Wahyu Makotoromo sebagi pesan-pesan dalam kehidupan mengandung pengertian sebuah anugerah yang berupa ilmu pengetahuan (ajaran-ajaran) tentang watak atau konsep-konsep tentang kepemimpinan yang  baik  dan menjadi suri tauladan, mengayomi, bersikap adil dan bijaksana bagi yang di pimpin,” tutup IPDA Sukoco.

IBI-Paul