JA-TENG273 Dilihat

Polsek Wuryantoro Evakuasi Orang Gantung Diri

investigasibhayangkara.com

Wonogiri – Polsek Wuryantoro Polres Wonogiri melakukan evakuasi dan olah TKP terhadap orang yang meninggal dunia akibat gantung diri di pohon Sambi, di area persawahan Dusun Salak, Desa Genukharjo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, pada Sabtu (20/7/2024).

Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo, S.H., S.I.K., melalui Kasi Humas AKP Anom Prabowo, S.H., S.I.K., mengatakan bahwa korban diketahui berinisial S (74), warga Desa Genukharjo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Korban ditemukan dalam kondisi tergantung di pohon Sambi oleh seorang saksi yang hendak pergi ke sawah.

Ia mengungkapkan kronologis kejadian sekitar pukul 05.30 WIB. Saksi, Sdr. Hadi Sularno, yang hendak ke sawah miliknya, melihat ada seorang laki-laki gantung diri di pohon Sambi di area persawahan Dusun Salak, Desa Genukharjo. Saksi yang terkejut segera memanggil warga sekitar untuk meminta bantuan dan menghubungi pihak kepolisian.

“Melihat peristiwa tersebut, saksi kemudian memanggil warga dan menghubungi piket siaga Polsek Wuryantoro. Selanjutnya, piket siaga Polsek Wuryantoro beserta anggota Unit Reskrim dan tim medis dari Puskesmas Wuryantoro mendatangi TKP,” ungkapnya.

Setibanya di lokasi, tim medis dari Puskesmas Wuryantoro segera melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Diduga kuat korban meninggal dunia karena henti pernafasan akibat jeratan tali di leher. Jenazah korban kemudian dievakuasi dari lokasi kejadian untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dari keterangan keluarga korban, diketahui bahwa korban keluar dari rumah pada hari Jumat (19/7/2024) sekitar pukul 18.00 WIB dan tidak kembali lagi hingga ditemukan meninggal dunia pada Sabtu pagi. Keluarga korban mengaku tidak mengetahui adanya masalah atau konflik yang dialami oleh korban sebelum kejadian ini. Selama ini, korban dikenal sebagai sosok yang tenang dan tidak memiliki permasalahan yang berarti.

Pihak keluarga korban menerima peristiwa ini sebagai musibah dan tidak berkenan dilakukan autopsi pada jenazah korban. Mereka menyatakan bahwa mereka ikhlas menerima kepergian korban dan berharap agar jenazah korban segera dimakamkan dengan layak. Saat ini, jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman.

“Dari kejadian tersebut, pihak kepolisian mengamankan barang bukti berupa tali sprei dan pakaian korban,” pungkasnya.

Belajar dari peristiwa ini, kami dari Polres Wonogiri menghimbau kepada masyarakat untuk peka terhadap situasi keluarganya, meningkatkan keimanan, dan menyadari bahwa bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah. Kapolres Wonogiri juga menekankan pentingnya peran keluarga dan lingkungan sekitar dalam memberikan dukungan dan perhatian kepada anggota keluarga yang mungkin mengalami tekanan atau masalah.

“Bunuh diri bukan solusi dalam memecahkan masalah. Mari sama-sama kita menghimbau kepada keluarga, teman, sahabat, dan tetangga untuk tidak berpikir pendek serta menguatkan keimanan kita agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” imbaunya.

Selain itu, Kapolres juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan peka terhadap tanda-tanda yang mungkin menunjukkan seseorang sedang mengalami tekanan atau depresi. “Jika ada anggota keluarga atau teman yang menunjukkan tanda-tanda depresi atau keinginan untuk bunuh diri, segera berikan dukungan dan ajak mereka untuk berbicara dengan profesional atau pihak yang dapat membantu,” tambahnya.

Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan emosional. Tekanan hidup dan masalah yang dihadapi sehari-hari bisa menjadi beban yang berat jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga komunikasi yang baik dengan keluarga dan teman, serta tidak ragu untuk mencari bantuan jika diperlukan.

Pemerintah setempat juga diharapkan dapat meningkatkan upaya dalam memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya kesehatan mental. Program-program yang mendukung kesehatan mental dan emosional masyarakat perlu ditingkatkan agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.

Kepala Desa Genukharjo, Pak Amin, menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mental. “Kami akan mengadakan sosialisasi dan edukasi mengenai kesehatan mental kepada warga desa. Kami berharap dengan adanya program ini, masyarakat dapat lebih peka dan peduli terhadap kesehatan mental mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka,” katanya.

Kejadian gantung diri ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Meskipun tidak ada tanda-tanda penganiayaan, namun kejadian ini tetap meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar. Semoga kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menjaga kesehatan mental dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.