investigasibhayangkara.com
Jakarta, – Pasar Senen Jakarta Pusat kini tumbuh pesat menjadi pusat gudang dan sekaligus tempat pemasaran pakaian bekas impor yang diseludupkan dari berbagai negara.
Pasar Senen yang berlokasi di Jakarta Pusat kini di sulap menjadi sentra pemasaran pakaian bekas seludupan terbesar kedua setelah pasar Gede Bage Bandung Jawa Barat.
Pengelola Perumda Pasar Jaya juga di duga ikut aktif menfasilitasi gudang dan kios untuk pemasaran barang illegal ini seakan memprioritaskan pedagang pakaian Illegal untuk dipasarkan di dalam Pasar Jaya.
Para oknum petugas Dirijen Bea dan Cukai RI juga diduga jadi penikmat yang ikut berperan meloloskan barang illegal masuk ke wilayah Indonesia dengan sogokan yang menggiurkan.
Sementara dari pihak Kepolisian Resort Jakarta Pusat tidak ragu ragu untuk bertindak namun oada saat ini masih tetap membiarkan pemasaran barang seludupan ini berjalan lancar, seperti contohnya penyegelan beberapa gudang ballpress pakaian seludupan di daerah Kramat Senen, Jakarta Pusat, walaupun masih sebagian kecil dari jumlah gudang yang ada di sekitar Pasar Senen Blok 1,2 dan blok 3.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Firdaus, Menyatakan bahwa Polres masih mengembangkan penyelidikan untuk mencari siapa saja importirnya. Terkait gudang ballpress seludupan yang belum disegel akan di lakukan pada kedepannya.
” Kami masih mengembangkan penyelidikan untuk mencari siapa saja importirnya, dan gudang lain yang belum disegel akan di lakukan penyegelan kedepannya, ” Jelas Firdaus.
Penyelundupan barang ilegal tidak hanya merugikan negara dari sisi penerimaan pajak, tetapi juga berdampak pada keberlangsungan industri dalam negeri dan kesehatan masyarakat yang menggunakannya.
**/gurning