INVESTIGASI BHAYANGKARA COM ==
TUBABA. // – Puluhan personil Polres Tubaba Polda Lampung mengikuti Mapping Psikologi. Kegiatatan berupa tes psikologi terpadu kolektif diikuti oleh personel dari tingkat Polres hingga Polsek jajaran. Rabu, (30/10/2024) Pagi
Kapolres Tulang Bawang Barat AKBP Sendi Antoni S.IK, M.IK. melalui Kabag SDM, AKP A. Pancarudin, S.H., M.M. mengungkapkan, tujuannya utama dari kegiatan hari ini adalah Tes psikologi senpi organik, mapping dan konseling psikolog bagi seluruh anggota Polri khususnya Polres Tubabs yang memiliki masalah baik keluarga maupun secara kedinasan.
“Mapping Psikologi merupakan kegiatan rutin satu tahun sekali dan terselenggara atas kerjasama Polres Tubaba dengan Bagian Psikologi Biro SDM Polda Lampung“Jelas AKP Pancarudin
Lebih lanjut AKP Pancarudin mengatakan dari dalam kegiatan yang digelar di Aula Sarja Arya Racana Mapolres Tubaba ini nantinya akan diketahui tentang mental kepribadian, kejiwaan, minat, bakat maupun kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing personel dan hasilnya digunakan sebagai dasar pertimbangan penempatan personel selain track record dan merit system.
Disamping itu, mapping psikologi juga dimanfaatkan sebagai sarana pelatihan bagi anggota yang telah memenuhi syarat menggunakan senjata api organik dan berkeinginan meningkatkan karir dari jenjang Bintara ke Perwira melalui Sekolah Inspektur Polisi (SIP) atau Pendidikan Alih Golongan (PAG) dan bagi Perwira digunakan sebagai persiapan untuk menghadapi asistensi jabatan tertentu dimana didalam proses seleksinya juga terdapat tes psikologi yang sama.
Tak berhenti disitu, tes psikologi ini juga digunakan sebagai salah satu indikator bagi anggota yang memegang senjata api organik. Menurutnya, meskipun hasil tes psikologi tertulis baik dan dinyatakan lulus namun jika hasil kajian sikap dan emosi tinggi rekomendasi tidak akan di berikan.
“Kegiatan hari ini diikuti oleh 73 personel, terdiri dari seluruh pejabat utama, Bintara yang menjabat jabatan perwira, seluruh anggota pemegang Senpi, dan anggota yang nilai e-mentalnya perlu konseling.” Pungkasnya.
(Pon / red)