Ratusan Petani Gelar Aksi, Tuntut Penutupan PT New Ramon Star Pengelola Limbah B3

Pati – Kamis, 31 Oktober 2024, sekitar pukul 10.00 WIB, ratusan petani menggelar aksi demonstrasi di depan PT New Ramon Star, sebuah perusahaan pengelola limbah berbahaya dan beracun (B3) di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Para petani menuntut penutupan perusahaan tersebut karena dianggap telah mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.

Aksi ini dipicu oleh ketidakpuasan warga atas pertemuan dengan pihak terkait di Balai Desa Langgenharjo yang dianggap tidak menghasilkan solusi. Warga mengungkapkan bahwa aktivitas pembuangan limbah yang diduga dilakukan secara tidak sesuai aturan telah berdampak buruk pada lahan pertanian dan kesehatan mereka. Mereka juga mengkritik lemahnya pengawasan pemerintah terhadap aktivitas perusahaan.

Demonstrasi berlangsung tegang ketika rombongan massa dicegat oleh pihak kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Juwana, AKP Ali, dan tidak diizinkan masuk ke area perusahaan. Aksi dorong-mendorong sempat terjadi, namun situasi berhasil dikendalikan. Terlihat pula pihak perusahaan menurunkan massa untuk berjaga di depan PT New Ramon Star.

Dalam aksinya, warga memasang spanduk di depan Balai Desa Langgenharjo dan di depan PT New Ramon Star yang bertuliskan, “Warga Langgenharjo Menuntut PT NEW RAMON STAR Agar Menghentikan Segala Kegiatan Sampai Ada Klarifikasi Perizinan dan Penanggulangan Limbah yang Merugikan Warga Serta Menuntut Kompensasi untuk Warga yang Terdampak.”

Salah satu perwakilan warga, Hanggoro Prasetya Hadi Saputra, menyampaikan bahwa pihaknya menuntut agar PT New Ramon Star menghentikan seluruh operasinya sebelum perizinan yang sah terpenuhi, serta meminta agar warga yang terdampak diperhitungkan dalam segala pengelolaan perusahaan. “Kami meminta agar pihak berwenang segera menyelidiki dan mengambil tindakan tegas terhadap PT New Ramon Star,” tegasnya.

Pihak kepolisian telah berjaga dan mengamankan lokasi aksi, yang hingga berita ini diturunkan berlangsung secara damai. Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk menindaklanjuti keluhan mereka guna melindungi lingkungan, lahan pertanian, dan kesehatan warga setempat.

Melalui aksi ini, masyarakat berharap agar masalah pengelolaan limbah berbahaya di wilayah mereka mendapat perhatian serius dari pemerintah dan pemangku kebijakan demi kehidupan yang lebih baik.

(Tio/red)